Paul Parker Tahu Apa yang Sebabkan Man United Masih Tampil Buruk

Parker berharap Liga Inggris bisa segera membolehkan para pendukung untuk hadir di dalam stadion saat laga berlangsung. Sumber...

MANCHESTER – Perubahan harus segera terjadi di tubuh Manchester United. Sebab klub tersebut sudah melangkahkan kakinya dengan cara yang salah, di mana Man United tercatat sudah menelan dua kekalahan dan baru satu kali menang di awal Liga Inggris 2020-2021.

Gara-gara hasil yang buruk itu, Man United pun kini bertengger di peringkat ke-16 pada klasemen sementara Liga Inggris 2020-2021. Andai Man United tak segera berubah dan bangkit, maka sulit bagi skuad asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu untuk meraih posisi terbaik di kompetisi tersebut.

Sulitnya Man United untuk menang pun sebenarnya bukan tanpa alasan. Skuad berjuluk Setan Merah itu kesulitan menang karena permainan mereka yang memang tak baik. Paul Pogba dan kawan-kawan bisa dikatakan bermain jelek ketika kalah di dua laga awal Liga Inggris kemarin.

Melihat permainan Man United yang buruk itu, mantan pemain klub tersebut, Paul Parker pun merasa prihatin. Ia melihat ada banyak faktor yang harus dilakukan untuk dapat membuat Man United bisa kembali menjadi tim yang ditakutkan lagi.

Baca Juga: Pemain Man United Sudah Yakin Solskjaer Bakal Segera Dipecat

Momen Man United dipermalukan Tottenham

Dari sekian banyak hal yang harus diperbaiki, Parker menyoroti hilangnya peran fans Man United di stadion menjadi hal yang cukup krusial. Menurutnya, dukungan fans ketika pertandingan berlangsung sangatlah berarti.

Suporter yang hadir di lapangan disebut Parker kerap kali bisa memberikan bantuan untuk para pemain yang sedang bermain. Teriakan nama sang pemain, nyanyian yang dikumandangkan, serta apresiasi lebih ketika melakukan hal spesial di lapangan memberikan sebuah dorongan untuk para pemain.

Hal itulah yang kini tak lagi dirasakan para pemain Man United karena wabah virus corona masih membuat Liga Inggris melarang adanya penonton. Hilangnya fans di lapangan membuat para pemain tak bisa menyalurkan egonya dengan baik.

Sumber