Naik Turun Kapasitas Mesin Motor di MotoGP

Beberapa perubahan dibuat FIM terkait aturan kapasitas mesin motor di MotoGP. Sumber...

MOTOGP menjadi salah satu perlombaan balap motor yang paling diminati oleh masyarakat dunia. Penyelenggaraan balapan di setiap serinya selalu mendapat animo besar. Selain para pembalap, publik juga kerap menyoroti performa motor balap tim-tim di setiap musimnya.

Sebab, penampilan dan hasil para pembalap akan turut ditentukan dengan kinerja motor yang kompetitif. Saat ini, gelaran MotoGP sendiri diketahui menggunakan mesin motor dengan kapasitas 1.000 cc. Tetapi, sebelum resmi ditetapkan menjadi 1.000 cc, kapasitas mesin motor ini kerap berubah-ubah.

Valentino Rossi

Kali ini, Okezone pun akan membahas soal perubahan naik dan turunnya kapasitas mesin motor di MotoGP. Sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Senin (15/6/2020), setiap peraturan mengenai balapan di tiap-tiap kelas balap motor grand prix sendiri diketahui dibentuk oleh Federasi Balap Motor Internasional (FIM).

BACA JUGA: Cara Perhitungan Poin di MotoGP

Mereka membentuk dan mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai dengan perkembangan balapan. Pada 2002, FIM pun menetapkan era baru untuk MotoGP. Kelas ini dibentuk untuk menggantikan 500 cc yang menjadi level perlombaan tertinggi di kala itu.

Saat itu, kapasitas mesin motor yang digunakan di MotoGP pun ditetapkan menjadi 990 cc. Di awal-awal MotoGP, mesin motor bermesin 2 tak 500 cc dan 4 tak 990 cc diperbolehkan untuk balapan. Tetapi, seiring berjalannya waktu, kedahsyatan tenaga motor bermesin 4 tak mengungguli 2 tak. Alhasil, FIM menyingkirkan seluruh mesin 2 tak dalam perlobaan.

Pada 2007, FIM memberlakukan peraturan baru bahwa kapasitas mesin motor di MotoGP diturunkan menjadi 4 tak 800 cc. Alasan pengurangan kapasitas silinder mesin sendiri adalah meningkatkan keamanan pembalap, tenaga, dan kecepatan puncak. Sebab, mesin-mesin MotoGP telah meningkat secara drastis sejak 2002.

Loading…

Sumber